Monday, 8 September 2014

Brand New Blog

Hello there!

Gonna leave this blog.
Move in to aninetysixkid.blogspot.com

Finally, see ya around!xx

Friday, 11 April 2014

Let's Make One Step Forward

Hi there!
How's going guys? Hope you're truly good while reading this shit post. 

Well, di postingan gue sebelum-sebelumnnya mengandung atmosfer galau akut menuju kronis. Entah otak gue kemaren abis minggat kemana sampe gue bisa bikin kayak gitu. Ya namanya patah hati, otak kayaknya nggak singkron satu sama lain. Tapi, makin kesini gue mulai mensingkronkan otak gue. Gue mulai bisa berpikir jernih. Gue mulai bisa move on. Belum sepenuhnya, tapi better lah daripada sebelumnya. Setidaknya gue udah nggak nangis tiap malem lagi. Yeay! 

Jadiiii, intinya postingan ini adalah................................ gue mau share "How to Move On" versi gue. 

1. Don't You Ever Dare to Stalk


    Ini kunci utama buat move on. This is the hardest part ever. Susah sih, secara lo yang masih care banget sama dia, masih pengen tau dia lagi ngapain hari ini, dia masih inget sama kita apa nggak, atau yang lo pengen tau banget adalah lagi deket sama siapa dia sekarang. Nah, point terakhir ini yang sebenernya merupakan tujuan utama kita stalking. Tapi, ketika lo tau, lo bakal ancur sejadi-jadinya, dan lo bakal terlihat menjadi orang paling hina di dunia. So, mending lo nggak tau apa-apa, daripada lo tau apa-apa terus galau tak berkesudahan. Intinya sih ya, stalking is the worst killer ever. 

2. Minimalisir Menyebut Nama Dia 


    Anyway, cara ini gue dapet dari sohib gue. Kalo cara pertama berasa terlalu susah buat lo jalanin, lo bisa latih pake cara kedua ini dulu. Ya, dengan meminimalisir nyebut nama dia, meminimalisir juga kita inget sama dia. Keliatannya sih gampang, tapi sebenernya selevel lebih rendah dari berhenti stalking. Coba latih cara ini pelan-pelan dengan nyoba nggak sebut namanya buat satu hariii aja. Pertama satu hari, selanjutnya 2 hari, terus seminggu, dan seterusnya sampe lo ngerasa namanya udah nggak sebegitu berarti buat lo. 

3. Having Crazy Ambition 


    Ini semacam mencari kesibukan lain, tapi gue fokus sama "tujuannya gue sibuk apa?". Sebelumnya lo berkeinginan atau parahnya, berambisi bikin dia balik sama lo (gue pernah ngerasain fase keparat ini), so crazy, huh? yes. BUT, make it crazier then, buat ambisi yang lebih gila dari cuman sekedar balikan sama orang yang nggak bisa diperjuangin lagi. Contohnya gue, gue sekarang berambisi untuk lulus kuliah tepat waktu, jadi dokter umum, ngambil spesialis radiologi di Oxford, jadi dokter disana, dapet cowok bule islam disana, bisa naik London Eye, and have children and grand children there. For me, it's so far crazier than make him back. 

Mungkin segini dulu yang bisa gue share ke kalian. Cara-cara ini cukup ampuh buat gue nggak galau menyedihkan lagi. Kalo lo nggak bisa jalanin langsung ketiga-tiganya, jalanin satu dari cara gue udah bisa nunjukin beberapa perubahan lho. Pokoknya kalo ada niat, pasti bisa. Kan semuanya berasal dari niat, kalo nggak shanggup yaaa shanggupin. 

So, Let's Make One Step Forward for The Better Life:)
    
    

Wednesday, 5 March 2014

I Almost Do

Hey, it's already too late. No doubt, it's 1:34 am at the moment. I'd just finished studying Medical Physiology. Like a nerd, huh? Nope. I did this to make me 'a bit' forget 'bout you.
So, I can't sleep now, I decided to listen to a song on my laptop and clicked on Taylor Swift folder. I didn't know why, I wanted to listen to her song. I played "I Almost Do" and yeah it described my feeling again. Seems all the songs that I listened are about you, huh? haha. Not just songs, my heart and brain are always echoing your name. You ask me why? I don't have the answer as well.

Anyway, this is the lyrics of the song..

                                                                      "I Almost Do"

I bet this time of night you're still up.
I bet you're tired from a long hard week.
I bet you're sitting in your chair by the window looking out at the city.
And I bet sometimes you wonder about me.

And I just wanna tell you
It takes everything in me not to call you.
And I wish I could run to you.
And I hope you know that every time I don't
I almost do,
I almost do.


I bet you think I either moved on or hate you
'Cause each time you reach out there's no reply.
I bet it never ever occurred to you that I can't say "Hello" to you
And risk another goodbye.

And I just wanna tell you
It takes everything in me not to call you.
And I wish I could run to you.
And I hope you know that every time I don't
I almost do,
I almost do.


Oh, we made quite a mess, babe.
It's probably better off this way.
And I confess, babe,
In my dreams you're touching my face
And asking me if I wanna try again with you.
And I almost do.


And I just wanna tell you
It takes everything in me not to call you.
And I wish I could run to you.
And I hope you know that every time I don't
I almost do,
I almost do.


I bet this time of night you're still up.
I bet you're tired from a long hard week.
I bet you're sitting in your chair by the window looking out at the city.
And I hope sometimes you wonder about me.

Sunday, 2 March 2014

Rima Dalam Kardus

Benda kotak coklat teronggok di lantai. Bukan sampah apalagi bangkai. Itu cuman kardus yang agak terbengkalai. Aku yang sedang bersantai mulai beranjak ke lantai. Dan tangan ku pun mulai menggapai kardus yang terbengkalai.



Ku buka dengan perlahan. Satu kotak banyak kenangan. Ya, kenangan tentang mantan. Mantan yang paling membuatku aman, bahkan nyaman. Aku sendiri masih belum tau rasa ku untuknya akan berakhir kapan.

Namanya Azka, jika kau tanya mantan yang mana. Ya, aku memiliki mantan lebih dari satu, aku punya tiga. Jika kau tanya mana yang paling ku cinta, kau tau siapa jawabannya. Ya, Azka.

Mulai kubuka kardus itu. Langsung terlihat kotak berwarna biru. Aku masih sangat ingat kenangan apa pada kotak itu. Jika kau buka kotak itu, terlihat boneka kotak dari kertas yang sangat terkenal waktu itu. Danbo jika kau tak tau. 



Aku masih ingat. Ingat bagaimana boneka itu dibuat. Aku dan dia lah sang pembuat. Kami membuat di restoran cepat saji terdekat. Kami membuatnya dengan semangat. Tanpa dia sadari, aku memandangnya lekat-lekat. Dia terlihat sangat cermat. Dan tak terasa waktu pun terlewat. Kami bangga dengan hasil yang telah dibuat. Kami memang hebat.



Ah, ternyata di dalam kotak biru itu ada selembar foto kami berdua. Aku dengan kaos SMA, dia dengan kemeja kotak biru kebanggaannya. Terlihat dia yang tersenyum mempesona, sedangkan aku dengan pose 'bebek' menghadap kamera. 



Aku juga masih ingat kenangan saat kami dalam perjalanan pulang dari tempat kami berpose tadi. Kami menumpang mobil teman kami. Saat di mobil aku merasa ngantuk dan menyenderkan kepala di pundaknya sebelah kiri. Dari jarak sedekat ini aku bisa mencium parfumnya yang wangi. Kubiarkan saja lirikan teman-teman ku yang iri.

Dalam kardus masih ada kotak merah. Seketika senyumku merekah. Kotak kecil awal dari kenangan indah. Awal dari kita punya kisah.



Kalau dia tidak lupa, pasti dia tau isinya apa. Hampir sama seperti yang ada di kotak biru, sama tapi tak serupa. Ya, danbo tapi dengan ukuran lebih kecil tepatnya. 



Dia beri itu, ketika hari ulang tahun ku. Hari yang sama ketika dia menyatakan cintanya padaku. Masih terbesit ingatan betapa bahagianya aku saat itu.

Hey, aku rindu dia yang dulu. Yang menjadi cahaya pagi untuk ku. Yang menjadi pahlawan untuk ku saat aku jatuh dulu.

Tapi aku ingat, aku sudah tak mampu membuatnya bertambah dekat, seperti ada penyekat. Mungkin aku hanya bisa menatapnya lekat lekat, pada mimpi ku nanti malam yang hitam pekat.

Tapi aku juga ingin punya harapan untuk bersama dengannya walau hanya secercah. Mungkin ketika ia bersama yang lain hatiku akan pecah.

Katakan aku egois, bahkan bengis. Tapi perasaan ku padanya tak kan pernah habis.

Aku telah menangis sesaat. Kututup kardus itu yang berwarna coklat. Bicara tentang coklat, aku suka coklat. Dengan warnanya yang pekat membuatku semangat. Tetap semangat menunggu hatiku bisa berada dihatinya meski hatiku nanti telah berkarat atau bahkan sekarat. Dia memang terlihat seperti keparat tapi tetap aku mencintainya dengan sangat:)

Wednesday, 5 February 2014

Let HIM go, yas.

Hey, I just found this song on youtube and this song just describe my feeling for you:) This song called Let Her Go by Passenger, but let's just change the lyrics to Let Him Go instead.
Here you go..

Let Him Go 
Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love him when you let him go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you’re missin' home
Only know you love him when you let him go
And you let him go

Staring at the bottom of your glass
Hoping one day you'll make a dream last
But dreams come slow and they go so fast

You see him when you close your eyes
Maybe one day you'll understand why
Everything you touch surely dies

But you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love him when you let him go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love him when you let him go

Staring at the ceiling in the dark
Same old empty feeling in your heart
'Cause love comes slow and it goes so fast

Well you see him when you fall asleep
But never to touch and never to keep
'Cause you loved him too much
And you dived too deep

Monday, 13 January 2014

Restu Orangtua Or Working With Passion?

Hi there!
How's going?
So, sorry since I didn't post anything like ages. I'm not actually a blogger, right?

Oke gue mohon maaf karena gue masih belum ada feel buat ngelanjutin post sebelumnya..
Entah kenapa disini gue pengen banget curhat. Menyedihkan emang karena saat ini gue ga ada temen yang bisa dengerin gue curhat. Gue merasa sendiri. Oke, gue punya pacar saat ini. Terus, kenapa lo ga curhat sama pacar lo, yas? Simply, dia cuek. Oke, gue tau dia pasti fokus unas, fokus buat masuk PTN. I let him chase his dream. Gue bukan ortu nya yang bisa buat ngatur ngatur hidup dia. I can't blame him. Gue  tau dia harus fokus sama mimpinya. Nggak kayak gue.

Well, inti dari curhat gue sebenernya tentang mimpi. Gue memang pernah bahas tentang mimpi sebelumnya di blog gue ini. Tapi satu yang perlu lo tau. Gue seorang yang MUNAFIK. Gue selalu mencoba untuk merasa bahwa gue seneng sama mimpi "gue" itu. Yang di maksud disini adalah mimpi gue untuk menjadi..........dokter.

Gue bukan tipe orang yang rajin. Gue bukan tipe orang yang suka baca. Gue bukan tipe orang yang ahli dalam menghafal. Gue seorang yang sangat sangat sangat gampang lupa. Jadi lo bayangin deh buku buku kedokteran yang segede gaban harus gue hafal. That's NOT my passion!

Gue suka ngitung. Gue suka gambar, even the result just will make you sick. Gue suka bahasa Inggris. Gue suka belajar bahasa. Gue pingin suatu saat gue bisa jadi programmer yang handal. Gue pingin suatu saat gue bisa design sesuatu. Gue pingin suatu saat gue bisa jalan-jalan keluar negri meski gue cuman jadi translator. THAT'S ALL MY PASSIONS!

Terus kenapa sekarang lo sekarang bisa kejebak di fakultas kedokteran, Yas? Oiya, gue belum ngasi tau kalo sekarang gue mahasiswa FK di salah satu PTS di Surabaya. Jadi, jawabannya adalah ambisi. Bukan ambisi gue, tapi ambisi ortu gue. Ortu gue beranggepan bahwa kalo lo jadi dokter, lo bakal kaya, kalo lo ga jadi dokter, lo mau jadi apa? Gue tau, my parents are completely true. Jadi dokter emang bakal menjamin hidup lo. Dulu, waktu almarhumah nyokap masi ada, beliau emang pengen banget anak anaknya bakal jadi dokter kayak bokap gue. Apalagi kakak gue cowok, almh. nyokap obsesi banget supaya kakak gue jadi dokter. Gue sempet dikasi tau bude gue kalo kakak gue itu dulunya pengennya masuk HI (hubungan internasional). Kakak gue emang jago banget sama bahasa asing. Tapi karena almh. nyokap, jadilah dia dipaksa masuk kedokteran. Beruntung kakak gue suka banget menghafal. He survived. Dia sekarang udah jadi dokter muda bentar lagi juga bakal dapet gelar dokternya.

Akhirnya gue pun juga kena imbas nya disuruh jadi dokter. Emang bener kata orang, kalo orang tua nya dokter, pasti anak anaknya juga harus jadi dokter. Ya ginilah susah nya hidup gue jadi anaknya dokter.

Terus, kenapa lo ga berusaha ngelawan, Yas? Hey, gue bisa buat apa? Gue anaknya penurut sekaligus penakut banget. Gue ga tega ngeliat bokap gue sedih gara gara anaknya gamau nurut buat jadi dokter. Kata kakak gue, "kesian tuh papa, kerja capek capek supaya bisa liat kamu jadi dokter". Lagian almh. nyokap juga pengen anak anaknya semua jadi dokter. Gue sayang banget sama ortu gue. Gue ga pengen banget liat mereka kecewa.

Sekarang ini gue lagi minggu minggu menjelang uas. Gue ga ada persiapan apapun. Gue ga ada semangat buat belajar. Ini bukan dunia gue. I'm sick of this semester and the rest of the semesters. Gue muak!
Gue sempet bilang ke bokap kalo gue capek. Tapi bokap bilang "ya namanya orang belajar ya capek.. apalagi kedokteran.. papa dulu juga pernah ngerasain". Hell no! Bokap tipe orang yang suka baca, suka menghafal. Gue lebih ke nyokap yang suka itung itungan. Dan yang pasti kedokteran BUKAN PASSION GUE!!
Gue juga sempet cerita ke temen kuliah gue kalo gue pengen banget ganti jurusan ke informatika. Terus dia bilang, ngapain masuk sana, toh juga tiap hari juga megang komputer. Hey, seriously, ini beda! Ini passion! Bukan suatu hal yang bisa dipelajari. Kalo lo ga suka ya ga suka. Tapi gara gara temen gue bilang kayak gitu semangat gue buat berontak habis sudah.

Kata orang sih, kalo lo ngelakuin sesuatu yang ga di restuin sama orang tua, sesuatu itu ga akan berjalan lancar. Tapi kalo lo ga bahagia sama jalan itu, lo bisa apa?

Jadi,
Restu orang tua apa working with passion?

Sunday, 5 May 2013

From Shemale To Justin Bieber (Part Two)

Hi There! How ya doin'?
This time, I will continue my last story !

Hari kedua di meriahkan oleh teriakan babe buat di suruh bangun terus mandi tidak lupa menggosok gigi. It's still 4am and my eyes still kriyep-kriyep you knowww. Yaudah, aku ke kamar mandi sambil agak merem merem gitu, terus mandi sambil merem juga. Sampe-sampe sampo aku buat sikat gigi.

Babe siap, aku juga udah cantik. Biasanya kalo udah cantik gini bawaannya laper kan yaa, nah mumpung breakfast gratis, terus juga kemungkinan besar makanan nya makanan bule gitu ya (maap agak kampung), aku langsung semangat buat ke tempat makan nya. Tapi.. semua berubah ketika negara api menyerang babe memegang pundak aku seraya berkata, "yas, makan nya ntaran aja ya ada yang lebih penting dari makan" kemudian babe menatap langit.

Abis ngomong kayak gitu babe berjalan dengan tampang serius ke luar hotel. Aku sih ngikutin aja dari belakang, sambil mikir, sepenting apa sih sampe serius kayak gitu, apa jangan-jangan Obama mau lewat sambil bawa tanjidor, atau Prince Harry mau ngasih pengumuman kalo dia menang togel?

Babe pun akhirnya berhenti di pertigaan lalu berkata, "yas, kita sudah sampai". And you know apa yang babe aku lakuin di pertigaan? Nih....


Ini penting, guys :')
Ini juga penting :')















Apa lagi ini :')















Duh, ini penting banget yak :')















Iya bener. Babe aku emang narsis stadium lanjut.
Abis poto poto random, akhirnya aku minta babe buat balik hotel. Laper nya nggak nahan cyin. Abis jalan beberapa menit, finally nyampelah kita di hotel. Aku udah kepengen masuk aja, eh tapi babe bilang, "bentar yas tunggu, mumpung di depan hotel nih". Ya terus kenapa kalo di depan hotel. Dan pertanyaan itu pun dengan cepat terjawab...

:-)















Huh hah narsisnyaa babeee-_-
Abis foto itu, akhirnya aku bisa makan kawan :')*backsound we are the champion*
After we had breakfast, aku sama rombongan pergi ke tempat wisata pertama. Di perjalanan aku mengambil beberapa foto..

Ini jalan tol nya Thailand















Ini bajaj nya Thailand, namanya tuk tuk















Our first destination's Wat Arun. Wat Arun adalah candi yang ada di Thailand, mungkin semacam Borobudur kalo di Indonesia. Letaknya di Barat hulu sungai Chao Phraya. Jadi, kalo mau kesana harus nyebrang sungai dulu.


Ini pelabuhan. 















Ini babe eksis di pelabuhan















Ini waktu nyebrang naik perahu motor















Did you see the temple? 















Clear enough?















This is the temple. Sorry, I don't know how to rotate this-_-















gahhhhhhhh


Oiya, di deket candi itu terdapat pasar yang menjual souvenir-souvenir khas Thailand. Uniknya, penjual di sana bisa banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Katanya, mereka memang di kursus kan bahasa asing oleh pemerintah Thailand untuk mempermudah wisatawan asing untuk membeli souviner di sana. Pemasukan negara Thailand memang sebagian besar di ambil alih oleh sektor pariwisatanya. Jadi, jika wisatawan wisatawan tersebut banyak yang merasa dipermudah saat membeli souvenir disitu, maka pemasukan untuk negara Thailand pun bertambah. Wisatawan Indonesia memang banyak yang datang ke sini, jadi nggak heran kalo para penjual  juga dikursuskan bahasa Indonesia.

Nih yang mau beli baju..















Nih yang mau beli souvenir.. 















Abis borong sampe 3 tas plastik besar kita keluar dari pasar. Babe pengen foto foto (lagi)

I told you, I can't rotate it















ASSALAMUALAIKUM PENONTON! 















Abis putu putuuu, kita balik dan harus nyebrang sungai lagi.


After we'd already been on the bus, we directly went to the second destination, Nong Nooch. Nong Nooch itu tempat wisata di Pattaya. Disana disajikan beberapa atraksi yang ditampilkan dari budaya Thailand : 
  • Tari-tarian 


















  • Thai Boxing 















  • Bela Diri Mirip Silat Tapi Pake Pedang(?)
















  • Atraksi Gajah 
Khusus untuk atraksi gajah, kita pindah tempat ke outdoor. 


I'm SEXY and I know it.


Itu ceritanya lagi naik sepe.... ya itulah kalian tau apa..


Main cepak bola nih qaqaaa._.

Ini lagi main basket

Main hula hup nih.. goyangannya Tina Toon kalah.. 




























Abis nonton gajah gajah yang gagal diet, we directly cusss to Pasar Apungnya Thailand. Pasar Apung di Thailand ini konsepnya hampir sama kayak pasar apung yang ada di Kalimantan. Jadi, penjual nya pada jualan  di atas perahu. 

oh babe....

:-)






mukaku.... yaTuhan......

mangat bapakkkk! \(^_^)/

ini mbak mbak jualan kacang..

:-3






































After went around the floating market, we went to the main place that I want to see, Cabaret Show at Alcazar. Pertunjukan kabaret ini sangat terkenal di seluruh dunia. This cabaret show is so unique. Unik kenapa? Karena sebagian besar para pemain kabaret ini adalah WARIA. These shemales really look like real woman. I'm not lying. I will prove it.. 




I told you, guys.. 















Katanya, banyak cowok cowok tulen, yang rela jadi waria kayak gini. Kata mereka sih karena hidupnya bakal terjamin. Ya memang, bayaran jadi waria kayak gini memang besar. Belum lagi kalo ada yang mesen layanan 'plus plus' dari mereka. Kehidupan seperti ini memang sudah di legal kan disana. Pertunjukan ini malah menjadi pasokan terbesar pemasukan di negara Thailand. Nggak heran deh ya kalo misalnya ketemu cewek yanng cantik nya naujubile eh ternyata kalo kencing berdiri. Ati-ati deh cowok cowok genit yang iseng-iseng godain cewek-cewek di Thailand, salah-salah malah jadi jeruk makan jeruk. 

Finally, after that show I went back to the hotel. 
Abis bersih-bersih badan, I'm ready to sleep and can't wait for the next trip!

P.S  just wait for the third part :)